Media Tanam Hidroponik

Pada Atikel sebelumnya Mengenal tentang hidroponik sudah dijelaskan bahwa saat bercocok tanah dengan menggunakan teknik konvensional lebih berfungsi sebagai penyangga tanaman. Air jauh lebih berperan dalam melarutkan dan menghantar unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dalam budidaya tanaman dengan cara hidroponik kita juga menggunakan media tanam yang berfungsi sebagai penopang tanaman.

Media tanam yang digunakan dalam teknik budidaya tanaman secara hidroponik haruslah bersifat lembab, menyimpan air dan bersifat kapiler. Media tanam jangan terlalu berat agar tidak merusak jaringan akan ketika tanaman akan dipindahkan untuk tahap perawatan.

Berikut jenis media tanam yang baik untuk budidaya tanaman secara hidroponik :

1. Roclwool

Rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik. Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam hal perbandingan komposisi air dan udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini.

Rockwool pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry, namun karena massa jenis yang ringan dan kondisi penyimpanan yang tidak baik, tiupan angin yang sedikit dapat menerbangkan rockwool yang telah diproduksi dan membahayakan lingkungan kerja. Sehingga produksi ketika itu harus dihentikan.

Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara, yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal membentuk serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Spons


Spons yang biasa digunakan untuk sofa atau jok kendaraan bisa dijadikan media tanam dengan cara hidroponik. Menggunakan Spons sebagai media tanam akan menghasilkan tanaman yang tidak kalah dengan media tanam rockwool. kelemahan spons jika dibandingkan dengan rockwool adalah daya simpan airnya yang rendah.





3. Sabut Kelapa (cocopeat)

Cocopeat adalah serbuk halus sabut kelapa yang dihasilkan dari proses penghancuran sabut kelapa. Dalam proses penghancuran sabut dihasilkan serat yang lebih dikenal fiber, serta serbuk halus sabut yang dikenal cocopeat. Serbuk tersebut sangat bagus digunakan sebagai media tanam karena dapat menyerap air dan menggemburkan tanah.






4. LECA/Hidroton


Hidroton adalah salah satu jenis media tanam hidroponik berupa bulatan-bulatan lempung yang dibakar, berukuran seperti kelereng. hidroton sangat baik sebagai media tanam karena dapat menyimpan kandungan air dengan baik, bersih, pH netral dan stabil, serta memiliki aerasi yang cukup baik. Dengan bentuk yang bulat, mudah untuk diaplikasikan dan tidak merusak struktur akar tanaman. hidroton dapat digunakan berulang kali pada sistem hidroponik.



5. Arang Sekam

Arang sekam merupakan sekam padi yang melalui proses pembakaran sehingga menjadi arang. arang sekam memiliki sifat yang ringan dan terdapat banyak rongga udara sebagai sirkulasi oksigen yang dibutuhkan oleh akar. Selain itu , warnanya yang hitam juga dapat mengabsorbsi sinar matahari dengan efektif. 




6. Zeolit


Zeolit adalah mineral kristal silika aluminia terhidrasi yang mengandung kation-kation alkali atau alkali tanah dalam kerangka 3 dimensi. Zeolit memiliki sifat kimia yang unik yaitu menyerap zat secara selektif. Zeolit juga memiliki aktivitas katalisis yang tinggi. Kedua sifat tersebutlah yang berperan ketika zeolit dijadikan sebagai media tanam secara hidroponik.







Sekian artikel singkat mengenai Media Tanam Hidroponik, Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di artilek Hindroponik Hijau Selanjutnya. Salam Petani tanpa cangkul can arit.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Media Tanam Hidroponik"